Rabu, 05 Oktober 2016

Pasrah

Memuja bukan dengan alasan
alasannya yang sulit namun membuat gemetar
Begitu jauhnya kita
Membuat alasan itu semakin pipih
Rapuh dan mudah patah
Ketika setiap detik disertai dengan nyanyian
Dapatkan merambat ke atap waktu nyanyian itu terjatuh?
entah karena alasan lagi atau karena sudah mati
Sehingga merajut tangga untuk berdiripun tidak sanggup
kepastian dari pujaan itu membuatku lelah
Hingga tersungkur aku di duri yang merekah
Masihkah ada waktu kita untuk menggenggam ?
menggenggam asa bersama
Ada bersama
Tarian pena bersama
Bersihkan aku dari debu mu yang mengganjal?
jikalau setiap berpapasan pun sulit
sulit bagiku berucap
Sulit bagiku tertawa
Karena debu ini
Semakin menggunung jua

Minggu, 07 Agustus 2016

Jarak yang memutih

Suatu waktu tidak abadi
dikala mulai memutih
sehelai demi sehelai helaian rambut
Kesejadian akan tetap menjadikannya lembut
Jarak yang jauh
Jarak yang bukan hanya sejengkal
Penuh lelehan api
Penuh duri setiap peluh

Setiap waktu yang membeku
jarak mulai membosankan
Dikala putihnya alis kumis
mengurangi keserasian sabda
Entah harus memikul lesu
Atau harus kecewa pada sang waktu
tapi aku yakin
Setianya harus seperti lapukan batu
Setia ditetesi air agar tak selamanya keras
Karna sebenarnya
Api itu tidak bisa di sebut cahaya

Senin, 01 Agustus 2016

Terimakasih

Mataku terbuka
di suatu suasana
Aku menari dari kanan ke kiri
Melenggokkan kepala sampai kaki
Menatah natah waktu
Yang semakin lama semakin rapuh

Aku butuh waktu sekarang
Kau beri esok
namu dicelah ini
RencanaMu lebih baik dariku
Rencanaku sekedar rencana
Tiada tahu pasti bagaimana merasakannya
Terimakasih
RencanaMu luar biasa

Jumat, 23 Januari 2015

Aku

aku merinding
karena angin menerjang rambutku
mengajakku untuk berdiri
mengajakku untuk bersemangat
mengalahkan halilintar
mengalahkan palem yang tumbuh di halaman rumah
dan aku semakin merinding
ketika tatapan waktu mulai sinis
tetapi aku masih memiliki tanganku
untuk saling menghangatkan rumbutku
terbebas

aku berlari saat sepi
berdiri dengan setuju mengawali
dengan peniti ini
aku dihubungkan pada lembaran hidupku
menyemangati aku
meski purnama malu untuk datang

pijakanku awalnya terkekeh
hanya bermodalkan kaki peyeh
meskipun sangkalan waktuku
mulai tidak untuk menarikku
tapi mentari itu memelukku
mengitari luasnya alam
walau di padang sekalipun

yang aku tahu hanya huruf dan angka
akan tetapi
huruf dan angka itu membentuk makna
1 kata luar biasa sebagai energi
meskipun kadar lemaknya tidak ada
yaitu "Aku"
aku mewakili segala simpuhku
dimana singgahku
dan apa asal-usulku
jati diri
telah menunjukkan makna sejuta
karena semangat akan ada kuat
saat kita mengenal rumput Aku

Selasa, 06 Januari 2015

Kuliner boyolali

Nasi Urap Sambal Tumpang di Warung Soto Nggoper

Nasi Urap Sambal Tumpang di Warung Soto Nggoper, nama warung makan ini tergolong unik, bagaimana dengan rasanya? Pasti lezat. Selain menyajikan soto di warung ini menyediakan urap dan sambal tumpang (orang Boyolali menyebutnya sambal lethok) yang popularitasnya bahkan mengalahkan menu sotonya.Urap khas Boyolali (orang Jawa menyebutnya gudhangan) terasa istimewa karena di atasnya ditambahkan taburan bubuk kacang yang memunculkan citarasa khas nan sedap. Warung Nggoper adalah jenis soto ndeso yang menggunakan kuah kaldu tipis dan isian minimalis. Rasanya segar dan ringan di lidah. Soto daging sapi ini cocok disantap dengan lauk mentho, sate telur puyuh, sate hati-ampela, atau aneka gorengan yang tersedia di sepanjang meja. Porsinya terbilang kecil sehingga tak akan terlalu membebani lambung di pagi hari. Jam buka: pagi – sore Lokasi: Jl. Sendang Lawe, Karanggeneng – Boyolali. Sebelah Timur Pasar Sunggingan (yang ada patung sapinya), tidak jauh dari lokasi Soto Seger Mbok Giyem 1

Soto Mbok Giyem
Soto Seger Mbok Giyem Boyolali Soto Seger Mbok Giyem mempunyai kedudukan penting dalam peta kuliner Boyolali. Boleh dibilang ia adalah penanda kebangkitan usaha kuliner di Boyolali. Kemunculannya seolah menggairahkan kembali dan makin menyemarakkan dunia kuliner di kota kecil ini. Soto Seger Mbok Giyem mampu menarik banyak pelanggan baik dari dalam maupun luar kota. Alhasil di dekat warungnya pun mulai banyak bermunculan penjual makanan seperti bubur sambal lethok (sambal tumpang khas Boyolali), bakso, susu segar, bothok, steak, dsb. Warung-warung makan yang sudah lama berdiri pun turut bergairah kembali.Soto disajikan dalam mangkuk kecil dengan isian daging sapi/suwiran ayam, kecambah, ditambah taburan daun seledri dan bawang merah goreng. Untuk soto ayam biasanya ada tambahan keripik kentang di dalamnya.Makan soto di warung ini makin istimewa karena di meja anda akan menemukan deretan panjang makanan kecil / lauk pendamping untuk soto. Ada sate ayam, sate kikil, sate babat, Sate paru, sate udang tepung, sate cingur, sate telur puyuh, sate uritan, sate hati-ampela ayam, dan berbagai macam gorengan seperti tempe goreng, mendoan, tahu bakso, bakwan sayur, sosis Solo, mentho (makanan kecil khas boyolali yang terbuat dari kacang, singkong, dan kelapa), dll. Tempe gorengnya enak, sangat renyah sampai ke dalam. Jam buka: 06.00 – 18.00 (jam buka bervariasi tergantung cabangnya). Kalau yang di Jl. Pandanaran siang hari biasanya sudah habis.Lokasi: Warung Soto Seger Mbok Giyem Boyolali 1: Jalan Garuda, selatan Pasar Sunggingan (yang ada patung sapinya). Warungnya berhadapan dengan SDN 5 Boyolali,

Jenang Pecel
Jenang pecel adalah semacam modifikasi dari pecel sayuran pada umumnya. Pecel tidak lagi disajikan dengan nasi, melainkan dengan jenang. Jenang yang dimaksud disini sebenarnya adalah bubur sumsum (yang terbuat dari tepung beras). Untuk komponen pecelnya sama saja, terdiri dari aneka macam sayuran rebus yang kemudian diguyur dengan sambal kacang. Anda akan menemukan sensasi rasa yang unik ketika pecel yang teksturnya kaya berpadu dengan bubur sumsum yang lembut dan lumer di mulut. Jenang pecel ini adalah makanan tradisional khas dari Boyolali, tapi sayangnya sekarang sudah makin susah ditemukan. Jenang pecel biasanya dijajakan di warung-warung kecil yang ada di perkampungan penduduk, namun ada juga penjual keliling yang pakai gendongan. Terasa makin sedap ketika disajikan di atas pincuk, alas makan dari daun pisang. Makanan yang merakyat, enak dan murah meriah. ( sumber wisata kuliner.com)

Buah khas Boyolali

PEPAYA
Buah pepaya (carica papaya) tumbuh subur hampir di semua wilayah Kabupaten Boyolali.

Buah ini memiliki banyak manfaat.


Selain mengandung banyak air, vitamin a dan vitamin c, daunnya dapat dimakan mentah (lalapan) dan khasiatnya nafsu makan akan meningkat.

Produksi buah paling banyak di Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Teras, dan selain itu di Kecamatan Banyudono anda dapat menemukan lahan pertanian buah melon (cucumis melo L)



JERUK
adalah desa di kecamatan SeloBoyolaliJawa TengahIndonesia. Asal mula desa jeruk berawal dari banyaknya penduduk yang menanam buah jeruk. Dulu hampir semua warga menanam pohon jeruk. menurut sejarah pohon jeruk yang di tanam berasal dari masa penjajahan belanda yang menanam pohon jeruk di area perkebunan teh (dulu desa jeruk adalah perkebunan teh yang luas) kemudian pohon jeruk menyebar ke seluruh desa, Akan tetapi sekarang sudah tidak ada lagi penduduk yang menanam pohon jeruk, dikarenakan semua mati karena obat dari pemerintah yang dahulu menggalakkan tanaman bebas penyakit (cerita yang beredar di masyarakat obat yang disuntikan ke pohon jeruk, sengaja untuk mematikan pohon-pohon jeruk karena menyaingi perkebunan jeruk milik penguasa pemerintahan pada massa itu) desa jeruk sebenarnya mempunyai kantor kelurahan di desa krajan, mungkin dulunya dinamakan KERAJAAN JERUK oleh masyarakat karena benar-benar melimpah buah jeruknya. selain penghasil daun tembakau berkualitas, desa ini juga menghasilkan sayur-sayuran seperti kubis, wortel dll.
TIMUN SURI
Buahnya yang berwarna kuning dan memilki daging yang tebal ini memilki serat yang tinggi serta kandungan air yang cukup banyak. Tentu buah ini baik di konsumsi ketika berbuka puasa. Ya setelah menahan haus dan lapar seharian tentu buah ini baik sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang. Yap buah ini juga merupakan khas dari Boyolali, dihasilkan di daerah Mojosongo.
DURIAN SUNAN
Durian ini berasal dari daerah Gendol, Boyolali, Jawa Tengah. Karenanya, sering disebut sunan gendol. Bentuk buahnya bulat telur terbalik. Kulit buah berwarna hijau kecokelatan. Durinya berbentuk kerucut, kecil, dan susunannya jarang. Kulit buahnya kurang dari 5 mm dan mudah dibelah-belah. Daging buah berwarna krem, sangat tebal, kering berlemak, dan berserat halus. Aromanya harum tajam dan rasanya manis. Jumlah pongge per buah ntara 20-35 buah. Jumlah biji sempurnanya hanya 1-2. Biji berbentuk lonjong dan berukuran kecil. Berat rata-rata buah antara 1,5-2,5 kg. Produktivitas mencapai 200-800 buah/pohon/ tahun. Durian ini mempunyai daya tahan yang baik terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

Tembakau Boyolali

TEMBAKAU- Tembakau adalah bahan dasar pembuatan rokok. Tanaman ini dapat dijumpai di Boyolali saat musim kemarau.Komoditas tembakau asepan jenis grompol dari kota susu ini, mampu menembus pasar Eropa. Tembakau asepan asal Boyolali diproduksi untuk melayani permintaan di Itali dan Belanda. Tembakau Asepan Boyolali yang memiliki kualitas ekspor tersebut,dikembangkan oleh petani setempat bekerja sama dengan PT Indonesia Dwi Sembilan (IDS). IDS mendampingi petani setempat dari pembibitan hingga pemasaran ke luar negeri. Tanaman tembakau asepan di Boyolali banyak ditanam di Kecamatan Banyudono, Sawit, Teras, dan Mojosongo dengan total lahan seluas sekitar 300 hektare. "Tembakau asepan di Boyolali mampu berproduksi sebanyak 1,8 ton per hektare, sehingga jumlah ekspor ke Eropa rata-rata sekitar 450 ton per tahuntembakau jenis tersebut dibutuhkan konsumen di Eropa sebagai bahan pengisi cerutu. Sementara tembakau lainnya asal Boyolali yakni jenis rajangan grompol dipasarkan di pasaran lokal dan tembakau rajangan untuk memenuhi kebutuhan perusahan rokok lokal.lahan tanaman tembakau jenis rajangan di Boyolali hingga saat ini seluas 1.800 hektare dan banyak ditanam di daerah Kecamatan Selo, Musuk, Ampel, Cepogo, dan Juwangi."Tembakau rajangan ini mampu berproduksi antara enam hingga delapan kuintal per hektar,Meskipun tembakau rajangan miliki produksi lebih sedikit dibanding jenis asepan, tetapi harganya di pasar lebih bagus yakni Rp30 ribu per kilogram hingga Rp40 ribu per kilogram.ebih rendahnya produksi tembakau jenis rajangan karena lahannya bukan irigasi, sehingga daunnya lebih kecil dibanding jenis asepan.