Ketika waktu lelah berjalan
ketika hari mulai menutup mata
aku merasa detik-detik mulai iba
saat matahati berseteru dengah kisah yang pasti
beradu kata, cerita, cinta dan bahasa
saat itu pula hari ini mulai mual
beribu jalanan meranggas disana
pelangi mulai beringas di setia perkataan
hari mulai kejam dengan hati beraturan
pasir ini mulai lelah untuk digosok setiap pagi
di tempat bangunan dan di tempat lapangan
pasir itu mulai membiasakan diri untuk melakukan hari itu
aku? sekarang menuju cerita aku
aku membuming
aku bergeming
sakit ini serasa hanya disetiap kalangan bibir sejenak
sakit ini selalu kuabadikan dalam setiap sajak-sajak
berasap
dalam organ ada hati jantung pankreas usus
aku paling suka hati
karena aku bisa belajar kesabaran, keiklasan takdir, kecemburuan
saat aku berlari di atas banyaknya pertikaian
aku merasa petir malu untuk datang
bukan petir, akan tetapi awan cumulus
biar petualangan ini aku jalani sendiri
tanpa melibatkan orang lain
karna ini urusanku, bukan untuk dipetik pada urusanmu
Minggu, 28 September 2014
Cerpen makna kata sayang
MAKNA KATA SAYANG
Oleh : Intan Wulandari
Pagi ini, aku
melihat suatu suasana baru yang membuat aku bingung. Awan memetik jangkarnya
dan kini suara telah memetik wilayahnya. hujan, iya hujan kini mulai muncul
pada suasanaku yang ramai akan kesunyian. Hatiku mulai terpatri pada pikiranku
yang melayang di hati seseorang, aku melukis rasa kasih yang kubiarkan
bertumbuhan di taman hatiku. Sebut saja namanya dida, dia lelaki kekar yang
bercita-cita sebagai polisi, aku berusaha mencari celah suatu khayalan padanya,
biarkan hidupku, kutulis agar ini berarti padaku untuknya. Aku mencari celah
kosong dalam tembokku, tembok yang setiap goresannya kuharap menjadi seperti
hatinya, hati yang lama-lama tergores dan sadar dari hati yang kuberi. Dida,
dia tidak cukup tampan, tapi dia adalah orang yang membuat beda dalam duniaku,
aku menapaki jalan dan akhirnya diikuti dia, tapi sekian lama dia ada, berubah
telah merekah. Aku harus bagaimana untuk menatapnya? Setiap mataku melihat, hatiku malah merasa bahwa aku munafik, aku sebagai
wanita yang tidak mungkin untuk memulai hanya bisa diam tanpa menyebutkan
kata-kata yang tidak mungkin untuk di kenal.
Hari ini dihari biasa di sekolah, aku berjalan dengan
langkah yang malu-malu. Aku tidak mngerti apakah aku akan menyalahi takdirku
untuk bersatu dengan dia atau tidak, Tuhan, aku berharap agar dia mulai peka
pada perasaanku. Aku mentap dia dengan wajah acuhku yang palsu
“adek?” sapa dia ketika kakiku menarik tubuhku untuk
menuju kelas
Aku tidak menjawab, aku takut
jika perasaanku tambah menjadi-jadi pada dia. tak berapa lama setelah aku di
kelas, aku mendapat sms “Sombong dek” aku merasa jika aku begini terus, aku
akan tambah membiarkan hatiku tumbuh padanya. Aku merasa bingung tidak karuan
saat menapis hamparan reruntuhan kayu yang mengenai tubuhku. Sms itu saksi,
saksi bisunya ketika dia memang begitu memperhatikanku. Aku mereka, berharap
melupanya saat dia memiliki yang lainnya. Hatiku bingung ketika akan menuju
suasana hening yang mulai membias. Kita berpapasan ketika sepulang sekolah
“dek ayo pulang?”
“iya mas, bentar lagi nunggu temen”
“siapa? Pacar apa temen hayoo?”
“ih apaan sih, cewek kok pacar, aku bukan mabi keles:P”
Itu papasan yang setiap saat
kuingat aturnya, dia terkadang lucu, dia terkadang penuh dengan hal yang
membuat aneh. Kadang tiba, kadang juga menghilang.
Malam mulai tiba kini, setiap saat aku hanya bisa
mengingat setiap pertemuan dengannya dengan mendengar lagu yang setiap saat ku
khusyukkan
Kusuka dirinya mungkin aku sayang
Namun apakah mungkin kau menjadi
milikku
Kau pernah menjadi menjadi miliknya
Namun salahkah aku bila kupendam rasa
ini
Dida, apa kamu tahu? Seperti
itulah perasaanku, yang kupendam dan tidak bisa kucerna selama ini. Mungkinkah
kamu merasakan kepada semua yang kupasrahkan? Kamu sms aku dengan tanpa kuduga
dengan kata singkat dan sangat mengagetkan denyut nadiku
“sayang”
Apa itu hanya rintihan? Atau
apa itu memang seluk beluk? Aduhh, tuhan, banjir keringat aku sekarang ini,
tidak kuat untuk menahan jujur betapa kanget dan herannya aku. Aku mengerti itu
adalah hal yang sangat lazim, tapi apakah itu bertanda dia juga berbalik
mencintaiku? Entah, soal takdir hanya tuhanlah yang tahu. Sayangnya ketika aku
akan membalas sms itu, aku merasa bahwa aku tidak perlu repot-repot, karena dia
pasti hanya mengganggu saja, atau mungkin ? di onar temannya. Tapi lama-lama
aku kangen membaca sms jailnya, sms kocaknya dan sms lucunya, aku rindu semua
itu. Akhirnya kubalas
“salah kirim kamu mas:D”
“apanya?”
“itu smsnya”
“enggak tuh sayang:p”
“iihhhhhh apaaaaaaann”
“gapapa kan?”
“mmm gimana yaa”
“iya aja to sayang”
“iyaaaa:)”
“makasih sayang:D”
“Yaa”
“sayangnya mana? Aku mau dongggg”
“itu di sanaa:D”
“mana lho ah, kamui yank”
“ini sayang”
Waktu itu aku ingat di pukul
17.32 menjelang maghrib. Sungguh saat yang merindukanku meskipun hanya makna
kata “sayang” dan itu belum tentu kita bisa dianggap “pacar”.
Sekarang setiap hari dan
setiap aku aku terus menjalani saat-saat ketika aku memanggil dia Sayang.
Sungguh saat yang sangat anggun untuk dikenang. Sayangnya ketika aku melemah,
rasa ini mulai memudar. Yaitu dimana satu hari dia tidak mengabariku dan dimana
satu hari lain dia tidak memberi tahuku, aku hanya bisa postink. Tapi lama-lama dia kembali mengabariku entah dimulai dari
“Encun sayang, Malem sayang, selamat pagi sayang” atau yang lainnya. Aku sadar
bahwa memang cinta takkan pernah salah. Maka dari itu aku selalu meletakkan
headsetku ke telingaku lalu mengayunkan kepala untuk merasakan alunan musik
yang kurasa itu diciptakan untukku
Ternyata cinta takkan pernah salah
Tak pergi kemana
Akan kubilang ku jatuh cinta
Jatuh cinta kepadamu setiap waktu
Terikasih telah memberiku
arti hidup sayang. Sekarang dan dua bulan setelah itu. Aku ditinggal dia karna
setelah itu merasa, bahwa memang cinta tidak pernah salah, tapi hanya sayang
yang selalu disebut-sebutlah yang selalu salah. Aku sekarang tahu akan maksud
dari kata Sayang yang selalu kita sebut-sebut saat bermesraan dengan orang yang
kita puja, yaitu:
·
Sayang dalam kata jawa berarti gagal atau eman-eman, dari
kata itu dapat di identikkan bahwa sayang adalah sia-sia, jika sayang disebut
ketika kita belum memiliki dia seutuhnya, itu akan menjadi sia-sia dan waktu
akan menjadi terbuang, sayang sekali kan?
·
Sayang adalah kata palsu dari cinta, jika hanya sayang? Semua
orang pasti bisa menyayangi dan pasti disayangi. Jadi jika sayang? Yaaa, pasti
dibagi-bagi kasihnya.
·
Sayang seribu sayang, pernah dengar kan? Sayang seribu sayang
bukanlah menyayangi orang seribu kali lebih sayang dibandingkan yang lain, tapi
yang dimaksud itu adalah malang sekali nasipnya. Jadi apabila sayang terus
diumbar. Sayang nasipmu akan malang.
Tahukan ? makna sayang. Iya
dari kisahku dengan Dida, pasti dapat dibajarkan secara umum dan keseluruhan
MAKNA KATA SAYANG YAITU
MEMBUANG WAKTU SIA-SIA HASILNYA.
Gubug istimewa
Disaat hari ini aku mulai langkahku
kutemukan lentera di hamparan pusat bumi ini
gravitasi yang tak nampak
seperti kobaran ini yang selamanya tak kan pernah nampak
tatkala hari ini menjadi sunyi
tatkala aku harus mengadu pedih di sedunya bumiku
tatkala hati ini diharuskan melangkah
yang padahal semua itu banya goncangannya
hariku mati dengan bekunya pernik ini
dan hariku bau karna asap yang menantang maut
dan hatiku menginggal karena hari itu kau tak merayu
meragu meranggas mencoba membuka dan menyampaikan
surat dari hatimu yang belum kau sampaikan
surat dari hatimu yang belum kau serahkan padaku
yang belum kau betulkan pada beribu kesalahan kata
kau jadikan sastra menjadi hiruk pikuk buta
kau jadikan cerita menjadi berita haru pada penghuni tubuhku
di kepergian hatiku yang telah jauh merantau kesana
aku mendapati hati yang bimbang pada keserakahan
satukan satukan satukan ya Tuhan satukan
empedu pada suatu longsoran berbatu
satukan kami sebagai adam dan hawa
satukan kami sebagai juliet yang bersandar romeo
serahkan tangan ini pada bibit yang kau sebarkan
pada singgasana menggah yang di sebut gubuk istimewa
gubuk yang dibagu oleh dua cinta yang saling melengkapi
saling meminta penyerahan lampion yang melayang di batas batang
gubuk nan canda dan hanya kami yang punya
aku percaya bahwa hati itu bisa dikalahkan
karena semua bisa dikalahkan dan bisa ditancap habis
kecuali takdir Tuhan
kutemukan lentera di hamparan pusat bumi ini
gravitasi yang tak nampak
seperti kobaran ini yang selamanya tak kan pernah nampak
tatkala hari ini menjadi sunyi
tatkala aku harus mengadu pedih di sedunya bumiku
tatkala hati ini diharuskan melangkah
yang padahal semua itu banya goncangannya
hariku mati dengan bekunya pernik ini
dan hariku bau karna asap yang menantang maut
dan hatiku menginggal karena hari itu kau tak merayu
meragu meranggas mencoba membuka dan menyampaikan
surat dari hatimu yang belum kau sampaikan
surat dari hatimu yang belum kau serahkan padaku
yang belum kau betulkan pada beribu kesalahan kata
kau jadikan sastra menjadi hiruk pikuk buta
kau jadikan cerita menjadi berita haru pada penghuni tubuhku
di kepergian hatiku yang telah jauh merantau kesana
aku mendapati hati yang bimbang pada keserakahan
satukan satukan satukan ya Tuhan satukan
empedu pada suatu longsoran berbatu
satukan kami sebagai adam dan hawa
satukan kami sebagai juliet yang bersandar romeo
serahkan tangan ini pada bibit yang kau sebarkan
pada singgasana menggah yang di sebut gubuk istimewa
gubuk yang dibagu oleh dua cinta yang saling melengkapi
saling meminta penyerahan lampion yang melayang di batas batang
gubuk nan canda dan hanya kami yang punya
aku percaya bahwa hati itu bisa dikalahkan
karena semua bisa dikalahkan dan bisa ditancap habis
kecuali takdir Tuhan
Dulu dan Sekarang
Saat aku melepaskan piluku
sedu malah datang mendatangiku
dia datang ketika aku berguncang oleh gagapnya asmara
tapi setelah itu
dia tidak merasakan apa yang memang sebetulnya aku rasa
dia hanya memikirkan ketidak nestapaannya
aku menggoda dan bertindak menuju kemudahan
tapi ternyata? mentari tetap tak mau muncul dipaksa malam
hariku mulai banyak di bumbui kepudaran
hidupku penuh dengan kepalsuan
harapanku tercebur ke dalam rintihan rintik air
aku hanya bisa mengatarkan tangisanku pada awan
apa dayaku? memang aku hanya bisa mematikan waktu
karena batreinya yang memang sudah belatungan tak karuan
kamu apa merasa? apa kamu merasa?
kamu hanya mengirim egoismu dalam kata semumu
cinta memang menganehkan apalagi untuk hawa sepertiku
aku tercekik oleh kalbu yang membuatku jera
dulu dan sekarang beda, bahasanya beda
maknanya beda, pengucapannya beda
dulu dan sekarang sangat beda apalagi untuk cinta
aku muak dengan takdir yang semacam ini
dipermainkan
dibosankan untuk menikmati dan
membosankan untuk dinikmati
aku kacau karna halilintarku mendaki pada bukit yang berguling
kamu palsu, katamu palsu, bibir dan hatimu palsu
hanya bisa mentikam waktu dari belakang
dulu dan sekarang
sedu malah datang mendatangiku
dia datang ketika aku berguncang oleh gagapnya asmara
tapi setelah itu
dia tidak merasakan apa yang memang sebetulnya aku rasa
dia hanya memikirkan ketidak nestapaannya
aku menggoda dan bertindak menuju kemudahan
tapi ternyata? mentari tetap tak mau muncul dipaksa malam
hariku mulai banyak di bumbui kepudaran
hidupku penuh dengan kepalsuan
harapanku tercebur ke dalam rintihan rintik air
aku hanya bisa mengatarkan tangisanku pada awan
apa dayaku? memang aku hanya bisa mematikan waktu
karena batreinya yang memang sudah belatungan tak karuan
kamu apa merasa? apa kamu merasa?
kamu hanya mengirim egoismu dalam kata semumu
cinta memang menganehkan apalagi untuk hawa sepertiku
aku tercekik oleh kalbu yang membuatku jera
dulu dan sekarang beda, bahasanya beda
maknanya beda, pengucapannya beda
dulu dan sekarang sangat beda apalagi untuk cinta
aku muak dengan takdir yang semacam ini
dipermainkan
dibosankan untuk menikmati dan
membosankan untuk dinikmati
aku kacau karna halilintarku mendaki pada bukit yang berguling
kamu palsu, katamu palsu, bibir dan hatimu palsu
hanya bisa mentikam waktu dari belakang
dulu dan sekarang
Langganan:
Postingan (Atom)