Minggu, 09 November 2014

Buah dan sayuran di Kabupaten Boyolali

JERUK
adalah desa di kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Asal mula desa jeruk berawal dari banyaknya penduduk yang menanam buah jeruk. Dulu hampir semua warga menanam pohon jeruk. menurut sejarah pohon jeruk yang di tanam berasal dari masa penjajahan belanda yang menanam pohon jeruk di area perkebunan teh (dulu desa jeruk adalah perkebunan teh yang luas) kemudian pohon jeruk menyebar ke seluruh desa, Akan tetapi sekarang sudah tidak ada lagi penduduk yang menanam pohon jeruk, dikarenakan semua mati karena obat dari pemerintah yang dahulu menggalakkan tanaman bebas penyakit (cerita yang beredar di masyarakat obat yang disuntikan ke pohon jeruk, sengaja untuk mematikan pohon-pohon jeruk karena menyaingi perkebunan jeruk milik penguasa pemerintahan pada massa itu) desa jeruk sebenarnya mempunyai kantor kelurahan di desa krajan, mungkin dulunya dinamakan KERAJAAN JERUK oleh masyarakat karena benar-benar melimpah buah jeruknya. selain penghasil daun tembakau berkualitas, desa ini juga menghasilkan sayur-sayuran seperti kubis, wortel dll.



DAUN ADAS BOYOLALI
Boyolali Pernah mendengar daun adas ? Ya, daun mirip rambut ini merupakan tanaman khas di wilayah lereng Gunung Merapi-Merbabu. Rasanya yang pedas,disertai bau mirip jamu ini,banyak yang tidak menyukai. Namun bagi masyarakat di lereng Merapi-Merbabu,daun ada dipercayai bisa meningkatkan stamina dan memberikan rasa hangat.
Selain itu, daun adas sangat baik bagi ibu menyusui,karena dapat meningkatkan produksi air susu. Sayangnya, tanaman adas ini hanya sebagai tanaman sampingan, belum ada petani yang khusus menanamnya. Hal ini disebabkan harganya yang sangat murah, satu ikat hanya dijual Rp 500. Ironisnya lagi,selain untuk sayuran,tanaman ini hanya sebagai pakan ternak.
Saat ini baru bijinya yang laku dijual,untuk obat dan minyak,kalau daunya sangat murah, ungkap Mulyono, PNPM Selo, Boyolali.
Berawal dari itulah, kalangan ibu-ibu di Dukuh Brajan, Desa Senden, Selo mengolah daun adas menjadi keripik. Hasilnya pun sangat memuaskan,satu kantung keripik daun adas dijual Rp 4000. Lebaran kemarin, permintaan keripik meningkat tajam. Bahkan saat ini ada yang dikirim ke Lampung.
Cara pembuatan keripik daun adas sangatlah mudah. Pertama kali,dipilih daun yang tidak terlalu tua.Daun adas pilihan dicuci bersih,kemudian dipotong halus. Setelah itu,daun dicampur dengan adonan tepung terigu dan telur. Adonan yang sudah tercampur kemudian dipipihkan dan dipotong kecil-kecil dan siap digoreng.
Butuh waktu berulang-ulang untuk menghasilkan keripik adas yang renyah dan rasa aslinya yang senggar hilang,kan banyak orang yang tidak suka dengan rasa asli adas,tapi Kami ingin tampilkan produk asli adas dengan rasa yang gurih, ungkap Hendrati, pendamping warga dari Dinas koperasi dan UKM Boyolali, Minggu (18/8).
Keberhasilan pembuatan kripik adas ini diharapkan bisa menjadi makanan camilan khas Selo, khususnya Senden yang nantinya bisa menjadi icon dalam menunjang pariwisata di Boyolali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar