JERUK
adalah desa di kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.
Asal mula desa jeruk berawal dari banyaknya penduduk yang menanam buah
jeruk. Dulu hampir semua warga menanam pohon jeruk. menurut sejarah
pohon jeruk yang di tanam berasal dari masa penjajahan belanda yang
menanam pohon jeruk di area perkebunan teh (dulu desa jeruk adalah
perkebunan teh yang luas) kemudian pohon jeruk menyebar ke seluruh desa,
Akan tetapi sekarang sudah tidak ada lagi penduduk yang menanam pohon
jeruk, dikarenakan semua mati karena obat dari pemerintah yang dahulu
menggalakkan tanaman bebas penyakit (cerita yang beredar di masyarakat
obat yang disuntikan ke pohon jeruk, sengaja untuk mematikan pohon-pohon
jeruk karena menyaingi perkebunan jeruk milik penguasa pemerintahan
pada massa itu) desa jeruk sebenarnya mempunyai kantor kelurahan di desa
krajan, mungkin dulunya dinamakan KERAJAAN JERUK oleh masyarakat karena
benar-benar melimpah buah jeruknya. selain penghasil daun tembakau
berkualitas, desa ini juga menghasilkan sayur-sayuran seperti kubis,
wortel dll.
DAUN ADAS BOYOLALI
Boyolali Pernah mendengar daun adas ? Ya, daun mirip rambut ini
merupakan tanaman khas di wilayah lereng Gunung Merapi-Merbabu. Rasanya
yang pedas,disertai bau mirip jamu ini,banyak yang tidak menyukai. Namun
bagi masyarakat di lereng Merapi-Merbabu,daun ada dipercayai bisa
meningkatkan stamina dan memberikan rasa hangat.
Selain itu, daun
adas sangat baik bagi ibu menyusui,karena dapat meningkatkan produksi
air susu. Sayangnya, tanaman adas ini hanya sebagai tanaman sampingan,
belum ada petani yang khusus menanamnya. Hal ini disebabkan harganya
yang sangat murah, satu ikat hanya dijual Rp 500. Ironisnya lagi,selain
untuk sayuran,tanaman ini hanya sebagai pakan ternak.
Saat ini baru bijinya yang laku dijual,untuk obat dan minyak,kalau daunya sangat murah, ungkap Mulyono, PNPM Selo, Boyolali.
Berawal
dari itulah, kalangan ibu-ibu di Dukuh Brajan, Desa Senden, Selo
mengolah daun adas menjadi keripik. Hasilnya pun sangat memuaskan,satu
kantung keripik daun adas dijual Rp 4000. Lebaran kemarin, permintaan
keripik meningkat tajam. Bahkan saat ini ada yang dikirim ke Lampung.
Cara
pembuatan keripik daun adas sangatlah mudah. Pertama kali,dipilih daun
yang tidak terlalu tua.Daun adas pilihan dicuci bersih,kemudian dipotong
halus. Setelah itu,daun dicampur dengan adonan tepung terigu dan telur.
Adonan yang sudah tercampur kemudian dipipihkan dan dipotong
kecil-kecil dan siap digoreng.
Butuh waktu berulang-ulang untuk
menghasilkan keripik adas yang renyah dan rasa aslinya yang senggar
hilang,kan banyak orang yang tidak suka dengan rasa asli adas,tapi Kami
ingin tampilkan produk asli adas dengan rasa yang gurih, ungkap
Hendrati, pendamping warga dari Dinas koperasi dan UKM Boyolali, Minggu
(18/8).
Keberhasilan pembuatan kripik adas ini diharapkan bisa
menjadi makanan camilan khas Selo, khususnya Senden yang nantinya bisa
menjadi icon dalam menunjang pariwisata di Boyolali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar