Minggu, 26 Oktober 2014

sesungguhnya, sebenarnya dan semestinya

sesungguhnya
aku ingin mendapat suasana
yang begitu mewah, merekah
yang begitu indah, terarah

sebenarnya
mataku tidak ingin terpejam mengambang
lidahku tidak ingin merasa rasa bimbang
bahkan dahiku
saat susah tak ingin mengambang

semestinya
kamu sudah mulai menyapa
tanpa menghiraukan fatamorgana
dari beribu singgasana
yang belum pernah kau rasakan gulitanya

sesungguhnya, sebenarnya dan semestinya
kau mengerti semua janji
tapi hanya karena kau ragu untuk bersimpuh
sehingga batin tiada lagi terkasih
aku hanya ingin saat ku bertelepati
kau mengerti
sesungguhnya, sebenarnya, semestinya
kita ditakdirnya untuk bersama

Empunpun malu untuk menatap

Aku mengatakan suatu hal yang basi
aku jatuh cinta
aku cinta karena hatiku sudah berdampingan
berdampingan dengan asa dan lentera cinta
aku memaparkan kata-kata dalam suatu keindahan
sejak pertama bertemu untuk melakukan tatapan
dan dari suatu kesalahan yang membuat terbayang
debuku berhamburan menuju raut wajahnya
ingin mengenal lebih dalam
ingin mengajak kenal untuk lebih dalam
dan itu, hal yang embunpun malu untuk menatap
karena debuku lucu mulai rewel untuk berkeliaran dihatinya

Dipucuk cinta

Aku hanya minta satu berdasar keteguhanku
cinta , iya hanyalah cinta yang akan kuminta
berikan suatu cerita untuk ku
kepada M yang memang aku suka adanya
aku memiliki gerakan semu di tangan nasibku
Tuhan, bicaralah kepadaku dan jawab keinginanku
agar aku tahu, apakah engkau selalu adil kepadaku
cukup sekali saya mengecewakan tapi mengapa 3 kali saya mendapat?
ini sangat buruk bagiku
aku selalu merasakan kecemburuan sosial
yang selalu ada saat aku berikatan jenuh
aku hanya ingin satu huruf yaitu M
tidak akan pernah aku sia-siakan dia karena memang
aku sudah di pucuk cinta olehnya
kabulkan doaku Tuhan,
Amin yarobbal'allamin

Derita yang indah

aku
hanya merasa bahwa kini
aku berada pada batu tersusun diatas genangan
dan aku mulai berjalan diatasnya untuk mencoba
tapi ternyata pada batu kedua
aku terjatuh karena batu itu tidak kuat
sementara batu yang pertama
telah kulewatkan dengan sia-sia tanpa terimakasih sedikitpun
dan ketika aku terjatuh
aku tidak bisa merasakan leganya perasaan
aku tidak bisa merasakan bagaimana keadaan di luar sana
karena aku sudah terjerumus dalam batu yang kedua
aku tidak tahu
mengapa dengan mudahnya aku lupa pada semua derita yang indah
dan mengapa hati ini sudah menggenggan angan
angan buruk yang menipu semua kepalsuan
dan hanya kamu yang telah menanam
yang dihidupkan pada hiasan sepasang foto
ditambahkan pada cabang-cabang akar
karena akar itu mulai bergerigi
foto itu mulai terhempas