Kamis, 29 Mei 2014

Merangkul harapan

Hariku telah mulai menamppakan kebisuannya
dalam menggapai jari-jari semu
sayu pada sejenak mata memandang
ragu dalam sejenak kaki tertatih dan
rindu dalam sejenak hati berbaur
aku menggapai kunci-kunci plastisin yang merangkul rapuh
bukan harapan, tapi untuk saat ini aku rapuh
rapuh bukan karena sayu pada hakikat ini
tapi rapuh karena aku yang mengendap pilu
merencakan layang yang goyang pada keringnya sandiwara
dalam sutu campakkan
yaitu dengan
merangkul harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar