Jumat, 23 Mei 2014

penantian palsuku

tiap detik aku sering memejamkan mataku tanpa sebab
hingga ketika diluar ada reruntuhan
sekejappun aku tak tahu dan tak pernah menyangkanya akan menjadi seperti ini
aku hanya bisa mati menunggu ketidakpastian
hanya bisa keruh membaur didalam suatu harapan
biar Tuhan yang menjabah doaku
di ketika gelapnya malah dan runtuhnya kilauan bintang
Tuhan, aku disini menunggu kepastianmu
kepastian yang hanya bisa bergulat dengan waktu
hanya bisa memeluk kepalsuan
di dalam iringan butiran suara dan pasir yang beterbangan
agar tiada lagi duka di dalam\kerinduan asa dan keringnya malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar