Minggu, 28 September 2014

Dulu dan Sekarang

Saat aku melepaskan piluku
sedu malah datang mendatangiku
dia datang ketika aku berguncang oleh gagapnya asmara
tapi setelah itu
dia tidak merasakan apa yang memang sebetulnya aku rasa
dia hanya memikirkan ketidak nestapaannya
aku menggoda dan bertindak menuju kemudahan
tapi ternyata? mentari tetap tak mau muncul dipaksa malam
hariku mulai banyak di bumbui kepudaran
hidupku penuh dengan kepalsuan
harapanku tercebur ke dalam rintihan rintik air
aku hanya bisa mengatarkan tangisanku pada awan
apa dayaku? memang aku hanya bisa mematikan waktu
karena batreinya yang memang sudah belatungan tak karuan
kamu apa merasa? apa kamu merasa?
kamu hanya mengirim egoismu dalam kata semumu
cinta memang menganehkan apalagi untuk hawa sepertiku
aku tercekik oleh kalbu yang membuatku jera
dulu dan sekarang beda, bahasanya beda
maknanya beda, pengucapannya beda
dulu dan sekarang sangat beda apalagi untuk cinta
aku muak dengan takdir yang semacam ini
dipermainkan
dibosankan untuk menikmati dan
membosankan untuk dinikmati
aku kacau karna halilintarku mendaki pada bukit yang berguling
kamu palsu, katamu palsu, bibir dan hatimu palsu
hanya bisa mentikam waktu dari belakang
dulu dan sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar