Di ujung sana mulai terlihat
suatu sekilas halangan yang mati berjuang
hanya terlihat nampak bayang-bayang palsu
dan berisik akan gemuruh yang membabi buta
Ya Allah , apakah kamu akan terus mentakdirkan seperti ini?
ambang-ambang yang kotor
dan kami semua mulai muak terhadap ambang-ambang ini
Ya Allah dambaan kami
peluklah kami dikala kami mengerang kesakitan
peluklah kami saat kami teraniaya waktu dalam atom
sadarkah mereka yang biadab seperti iblis
sadarkah mereka yang hanya bisa terbahak di kelam keji
Ya Allah kau sangat adil
di tengah riuhnya sorak sorai bangun piala dunia
di tengah alir damainya ramadhan yang engkau tak tangkis
kau menciptakan kami kenikmatan musibah
yang memang sungguh luar biasa nikmatnya
Kami kah yang engkau sebut durjana?
kamikah yang engkau sebut semburat?
kamikah yang engkau sebut serak Ya Allah?
anak-anak kami
cucu-cucu kami
pemimpin-pemimpin kami
tak memiliki sekelebat nyali untuk menendang bola busuk biadap itu
bahkan mereka ditindas , tak impas dan berkambas
Ya Allah,
kami semua mengadu kepadamu
menyerukan engkau wahai pencipta kami
sekutu biadap israel telah berenang di tengah bintang
ketika di wilayah kami diguyur hempasan sepercik halilintar
tertawalah wahai kau manusia terkutuk
tertawalah selagi engkau masih bisa menyiksaku
tertawalah selagi kami semua masih bertahan dibawah siksamu
lemahkan kami ketika kami belum meminta
agar kami masih bersabar atas segala hiruk dendamnya
kami meminta agar
RAKYAT TERNODA ISRAEL
didatangkan ababil pembawa batu maksiat
agar mereka, dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi kami
RAKYAT SUCI PALESTINA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar